Tuesday, 4 September 2012

Pengaruh AKI (Accumulator) Bagi Kendaraan Bermotor

Dunia otomotif memang saat ini digandrungi oleh banyak orang, mulai dari yang hanya digunakan sebagai alat transportasi, untuk usaha (jasa angkut), untuk bekerja, untuk bergaya, untuk lomba modifikasi dan lain sebagainya. Nah, kali ini kita akan coba membahas sedikit pengalaman terkait sepeda motor. Sepeda motor yang akan kita bahas adalah si Bohai Karisma. Banyak yang menyebutnya si Bohai karena bodinya yang lumayan besar dibanding dengan sepeda motor yang sekelasnya.

Beberapa waktu yang lalu sempat bongkar-bongkar motor Karisma, nah saat dilakukan pengecekkan khususnya pada kelistrikan ternyata suplay tegangan aki (accu/accumulator) tidak sesuai yang direkomendasikan oleh produsen pembuat aki maupun pembuat motor tersebut. Alhasil setelah dicek, maka ambil kesimpulan bahwa aki tersebut sudah soak. Karena sebelumnya juga sudah dilakukan recharge atau pengisian ulang tegangan listrik.

Hari demi hari karena belum ada kocek untuk membeli aki yang baru, aki yang soak tersebut malah dicopot saja dari peredarannya hehehe. Banyak yang bilang kalau aki mati akan berakibat fatal ke komponen-komponen yang lainnya juga. Adapun beberapa hal yang sering dikatakan dan fakta adalah sebagai berikut:

1. Panel depan bagian indicator mati.

Sebelum aki dilepas dan tegangan masih tidak mencapai yang seharusnya sekitar 12V, maka jika tegangan turun akan down pada indicator speedometer, indicator jarak tempuh, indicator BBM. Apalagi kalau aki dilepas, maka langsung down. Karena komponen-komponen tersebut menggunakan tegangan listrik dari aki.

2. Lampu depan dan belakang akan cepat mati.

Well, yang satu ini memang sudah terjadi pada kendaraan motor Karisma saya. Lampu belakang wassalam dengan gosong terlihat jelas. Ini kemungkinan karena suplay listrik yang berlebih pada lampu tersebut. Kalau menurut spesifikasi adalah 12V/10W. nah, mungkin karena akki yang sebagai penahan dan penstabil kelistrikan tidak ada, jadi listrik dari putaran mesin langsung menuju lampu tersebut dengan voltase yang melebihi yang seharusnya direkomendasika. Mungkin bisa dicek dengan multimeter untuk mengukur tegangannya.


3. Flasher menjadi mati.

Flasher yang berfungsi sebagai bit untuk membuat lampu sein kedip akan mati dan lampu sein tidak berkedip. Sama dengan yang lainnya kenapa bisa mati nih flasher, yaitu karena tegangan tidak stabli. Namun lampu sein tidak berkedip juga tidak semata karena flasher lho.

4. Kuprok/kiprok akan mati jika aki mati atau bahkan tidak ada.

Kuprok atau kiprok ini berfungsi sebagai penyearah tegangan dari sumber tegangan mesin.

5 . Mesin terasa tersendat-sendat.

Na Nah, yang ini berdasar pengalaman memang benar. Aki yang dilepas alhasil kendaraan jika melaju sekitar 60-80km/jam maka terasa tersendat-sendat. Putaran mesin tidak stabil serasa bbm tidak normal masuk ke pembakaran.

Nah, itulah beberapa hal yang mungkin dapat saya share berdasarkan pengalaman pribadi. Setelah aki diganti dengan yang baru, lampu dan indicator-indikator lainnya sudah kembali normal, jalan dengan speed 100km/jam juga serasa ga ada masalah.

Semoga tulisan bermanfaat bagi kita semua.ones

No comments:

Post a Comment