Wednesday 12 September 2012

Manja???-Sifat atau Keturunan dari Orang Tua???


Mempunyai putra atau putri yang manja? tidak banget deh,,semua orang ketika ditanya apakah suka dengan anak manja, pasti jawabnya TIDAK. Orang lebih suka melihat anak yang bisa mandiri.
Berikut beberapa tips untuk menghindari sifat manja pada anak:
1. Kompak
Ini adalah cara yang seharusnya dilakukan oleh orang yang ada disekitar kita. Biasanya, ketika anak sedang menangis, dia akan melapor atau mengeluh kepada orang yang ada disekitarnya. Jika sedang dimarahi ayahnya, maka dia akan lari ke ibu, nenek, kakek, atau siapa saja. Nah, pada saat itulah harus ada satu suara untuk tidak ‘menolong’.
Berikan pengetahuan kepada orang yang ada disekitarnya tentang kekompakan ini. Tujuannya agar terjadi persamaan perlakuan terhadap anak sehingga apa yang menjadi target tercapai.
Semua harus di bawah satu komando, yaitu orangtua, bagaimana metode yang akan ditempuh dalam memandirikan anak.

2. Bersabar
Orang tua atau yang ada disekitar anak supaya menghindari marah ketika anak "lama" melakukan sesuatu. Ingat, segala sesuatu butuh proses dan jangan samakan dengan kemampuan kita.

3. Komunikasi
Sampaikan apa yang menjadi harapan orangtua. Katakan saja, misalnya "Kakak sudah besar. Jadi, mulai sekarang Kakak bisa mandi sendiri, ya."
Berikan arahan dengan nada datar dan pendek, juga tidak cepat karena rentang perhatian anak yang masih singkat. Seperti, "Ya, sekarang buka sepatunya, lalu kaus kakinya, ya. Simpan di rak sepatu." Bisa juga dengan kalimat, "Ayo siapa yang paling cepat memakai sepatu, Ayah atau Kakak?"
4. Konsisten
Bila anak bosan, merasa tidak mampu, merasa dipaksa, maka akan gagal program Anda untuk melatih anak mandiri. Katakan kepadanya, "Semua ini kebutuhan kamu. Kalau kamu tidak mau makan sendiri, nanti merasa lapar." Jadi, tetap berikan dukungan, bukan bantuan.

5. Apresiasi
Ketika anak berhasil mencapai suatu target kemandirian, berikan reward yang membuat anak merasa bangga dengan dirinya. Anak akan merasa percaya diri dan meyakini bahwa ia mampu melakukan sendiri.
Penting diingat, meminta anak melakukan sesuatu bukan berarti Anda tak sayang atau tak mau memerhatikan anak. Orang lain mungkin saja menilai Anda sebagai "Ratu atau Raja Tega", biarkan saja. Toh, Anda melakukannya tanpa kekerasan, ancaman, atau hukuman. Prinsipnya, Anda ingin mengubah paradigma selalu dibantu dan diladeni ini. Yang juga perlu diingat, persaingan di era masa depan sangat ketat. Kalau anak tak mandiri sejak dini, ia tak siap menghadapinya.
(Tabloid Nakita/Hilman Hilmansyah)
Semoga bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. ones

No comments:

Post a Comment