Thursday 9 February 2012

Dengan Syukur, Hidup itu Indah

Dari jarak yang lumayan bisa mendengarkan percakapan 2 orang yang lagi ngobrol, mencoba mengamati percakapan dengan seksama.

‘Bro, punya duit ga???lagi bokek nih,,’ sambil muka di lipat-lipat kayak jemuran kering.

‘Mau dipake buat apa??bukannya kemaren baru aja gajian??’jawab teman ngobrolnya.

‘iya sih, tapi ga cukup. .’ sambil garuk-garuk kepala.

‘Masa gajian 2jt udah dipake buat macem-macem..bayangin aja, kepotong buat makan sebulan 600rb, cicilan motor 400rb, kontrakan 300rb, sisa 700rb. Belum kalo laundry pakean, belum lagi isi bensin, belum ngasih orang tua. Pokoknya ga cukup dech buat sebulan…’ tambah uneg-uneg keluhannya.

‘masa sih 2 jt ga cukup??kalo kamu 2jt aja ga cukup buat 1 bulan, apalagi ane yang gajinya 1,7jt tiap bulan??’

‘tapi selama ini ane fine-fine aja tuh dengan gaji 1,7jt, buktinya ane masih bisa bertahan disini.’

‘masa sih kamu bisa cukup dengan 1,7jt???gue ga percaya.’ Kecewa curhatannya tidak membuahkan hasil untuk pinjam atau meminta uang, balik kanan trus pergi dengan muka tambah runyam dan menggerutu yang ga ada habisnya.

Dari percakapan di atas yang coba ditulis kembali tersebut, mari kita coba telusuri apa sih yang dapat kita ambil dari percakapan itu?


Sifat manusia yang tidak puas dengan apa yang didapatnya dan merasa kurang terus, memang tidak sedikit orang yang mengalaminya malah bisa dikatakan hampir semua orang merasa seperti itu.

Orang diberi 1 masih kurang dan minta 2, diberi 2 masih merasa kurang lagi dan minta 3, dan begitu seterusnya. Sangat sering sekali dan mudah kita jumpai di sekitar kita dalam praktek kehidupannya sehari-hari, orang sering mengeluh dengan kondisi kehidupannya. Merasa tidak cukup dengan apa yang sudah didapatkannya adalah hal yang sering dijumpai.


Hanya orang yang mampu bersyukur di setiap kondisi yang bisa bertahan hidup, bagaimana tidak? Orang yang bersyukur itu bisa dilihat dalam kehidupannya yang selalu menerima, merasa cukup dengan apa yang dimilikinya sekarang. Namun orang yang bersyukur bukan berarti tidak mau berusaha untuk mencari yang lebih baik lagi. Bersyukur membuat hidup seseorang menjadi lebih bahagia karena ketenangan yang dimilikinya.


Sebagai contoh warga yang bagus wujud syukurnya adalah masyarakat Jawa. Gimana tidak, mereka senantiasa merasa bahwa hidup yang dijalani ini selalu beruntung dan tidak merasa rugi. Sebagai contoh adalah ketika orang yang sedang diterpa musibah sakit, ketika yang sakit tangannya dia akan mengucap ‘untung yang sakit Cuma tangan kiri, jadi tangan kanan masih dapat digunakan untuk melakukan sesuatu’. Ada juga contoh orang yang sudah menderita hampir mati, juga dikatakan untung ‘untung masih bisa hidup lagi’. Jadi tidak ada habisnya untuk senantiasa berbuat dan berlaku syukur atas nikmat yang telah diberikannya.


Bersyukur itu dapat diwujudkan dalam tiga aspek bentuk perwujudan syukur tersebut :

Syukur dengan hati, yaitu menyadari dan menyakini bahwa semua nikmat dan karunia yang diperoleh merupakan anugerah Allah dan berasal dari-Nya. Maka ketika seseorang mendapatkan atau kehilangan sesuatu, dia akan senantiasa sadar bahwa yang dimilikinya saat ini hanyalah titipan dari Yang Maha Esa.

Syukur dengan lisan, yaitu dengan memuji Allah sebanyak-banyaknya. Wujud syukur dengan lisan ini dapat kita lakukan bukan hanya dengan mengucap Alhamdulillah saja, namun dengan kita berkata yang baik-baik saja juga sudah termasuk salah satu wujud syukur.

Syukur dengan perbuatan, yaitu taat beribadah kepada-Nya dan menggunakan karunia itu untuk kebaikan. Beribadah dalam artian umum dapat juga diartikan dengan berbuat baik dengan siapapun, kapanpun, dan dimanapun.

Semoga tulisan kali ini berikenan dan menjadikan manfaat kita semua. Senantiasa bersyukur bukan berarti tidak mau berusaha untuk menjadi yang lebih baik lagi. Mari kita bersama-sama menjadi pribadi yang selalu bersyukur. (ones)

2 comments:

  1. mas, gimana cara untuk membuat diri kita mempunyai kekuatan untuk bersyukur? karena terkadang kita melupakan hal yang sehaarusnya kita syukuri. Misalnya bernafas

    ReplyDelete
  2. seperti dijelaskan diatas mas, ada 3 macam wujud syukur...
    tergantung gimana kita yang mau bersyukur.
    yang 1 itu lebih tepat kalau dengan langkah ke 3.

    ReplyDelete